SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera
Latar Belakang
Pembangunan nasional tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Konsep Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi pijakan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, SDGs diterapkan hingga tingkat desa melalui program SDGs Desa, yang bertujuan menciptakan desa-desa mandiri dan berkelanjutan. Salah satu tujuan utama adalah SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera, yang menjadi pilar untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa.
Pembangunan desa yang berkelanjutan telah menjadi perhatian utama dalam agenda pembangunan nasional Indonesia. Desa, sebagai unit pemerintahan terkecil, berperan penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat karena desa adalah tempat pertama yang merasakan dampak langsung dari kebijakan pembangunan. Namun, permasalahan yang sering dihadapi oleh desa-desa di Indonesia, seperti akses layanan kesehatan yang terbatas, sanitasi yang buruk, dan masalah gizi buruk, termasuk stunting, telah menghambat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Untuk itu, pemerintah mengadopsi Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai bagian dari kebijakan pembangunan desa yang dikenal dengan SDGs Desa. Salah satu tujuan penting dalam SDGs Desa adalah SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera, yang berfokus pada kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat desa. Tujuan ini tidak hanya relevan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian integral dari pencapaian pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Pengertian SDGs Desa dan SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera
SDGs Desa adalah implementasi tujuan global SDGs yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks desa di Indonesia. SDGs Desa terdiri dari 18 tujuan yang mencakup aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan tata kelola pemerintahan. Salah satu dari tujuan tersebut adalah SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera, yang bertujuan menciptakan lingkungan desa yang sehat, bersih, dan nyaman untuk seluruh warganya.
SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera mengacu pada pendekatan pembangunan kesehatan secara komprehensif, meliputi penyediaan akses layanan kesehatan yang mudah dijangkau, sanitasi lingkungan yang memadai, dan upaya pencegahan serta penanganan masalah kesehatan yang krusial, seperti penyakit menular, stunting, dan kekurangan gizi.
Dalam implementasinya, SDGs 3 tidak hanya bertujuan menyelesaikan masalah kesehatan yang ada tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat melalui edukasi kesehatan, peningkatan kesadaran lingkungan, dan penguatan sistem pelayanan kesehatan berbasis komunitas.
Tujuan dan Fungsi SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera
Tujuan SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera:
- Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Desa:Dengan memperluas akses layanan kesehatan dasar, SDGs 3 bertujuan memastikan setiap warga desa dapat menikmati hak atas kesehatan yang layak.
- Mengurangi Angka Stunting dan Kekurangan Gizi: Peningkatan kualitas gizi ibu dan anak menjadi salah satu prioritas untuk menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
- Mewujudkan Lingkungan yang Bersih dan Sehat: Melalui pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, dan sanitasi yang memadai, SDGs 3 bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat.
- Meningkatkan Kesadaran Kesehatan: Edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu cara untuk memberdayakan masyarakat dalam menjaga kesehatannya sendiri.
Fungsi SDGs 3:
- Pedoman Perencanaan: Menjadi kerangka kerja untuk merancang program kesehatan berbasis desa.
- Edukasi Kesehatan: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan gizi.
- Penguatan Layanan Kesehatan: Meningkatkan kapasitas layanan kesehatan di tingkat desa.
Ciri-Ciri Desa Sehat dan Sejahtera
Desa yang sehat dan sejahtera memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
- Ketersediaan Fasilitas Kesehatan: Posyandu, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan layanan kesehatan keliling aktif memberikan pelayanan.
- Sanitasi dan Air Bersih Memadai: Desa memiliki akses air bersih, fasilitas sanitasi, dan sistem pengelolaan limbah yang baik.
- Lingkungan Bersih: Masyarakat aktif menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan seperti gotong royong.
- Keterlibatan Masyarakat: Adanya partisipasi aktif masyarakat dalam program kesehatan, seperti kampanye PHBS dan penanganan stunting.
Manfaat SDGs 3 untuk Desa
- Peningkatan Kesejahteraan: Dengan masyarakat yang sehat, produktivitas desa meningkat, yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi.
- Penurunan Beban Kesehatan: Akses layanan kesehatan preventif mengurangi biaya pengobatan.
- Generasi Berkualitas: Anak-anak dengan gizi baik akan tumbuh menjadi individu yang cerdas dan sehat.
- Lingkungan Berkelanjutan: Sanitasi yang baik menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan jangka panjang.
Peran Pemerintah Desa Dabulon
Desa Dabulon mengambil langkah konkret dalam mewujudkan Desa Sehat dan Sejahtera melalui:
- Akses Kesehatan: Menyediakan Posyandu, pelatihan kader kesehatan, dan layanan kesehatan keliling ( Konseling Gizi )
- Edukasi Preventif: Melalui sosialisasi tentang gizi, vaksinasi, dan PHBS.
- Pengelolaan Sanitasi: Membangun MCK umum dan fasilitas air bersih.
- Pencegahan Stunting: Pelatihan kader Posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang anak.
Dasar Hukum yang Relevan
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa: Memberikan kewenangan kepada desa untuk merencanakan pembangunan sesuai kebutuhan lokal.
- Perpres Nomor 59 Tahun 2017: Mendukung pelaksanaan SDGs di Indonesia.
- Perpres Nomor 72 Tahun 2021: tentang percepatan penurunan stunting.
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Kesimpulan
SDGs 3: Desa Sehat dan Sejahtera merupakan pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan yang bertujuan menciptakan masyarakat desa yang sehat, produktif, dan sejahtera. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya, Desa Dabulon telah membuktikan komitmennya dalam mendukung agenda ini. Keberhasilan program ini tidak hanya menciptakan masyarakat yang lebih sehat tetapi juga menjadi fondasi untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan desa yang lebih inklusif.
Edy S
02 Oktober 2024 23:28:21
Selamat & sukses Pak Anuar Sadat dlm menjalankan tugas tuk desanya...