Revitalisasi Lahan Tidur, Wujudkan Kemandirian Pangan Skala Desa
Pendahuluan
Dabulon.smsa.id , Masyarakat Desa Dabulon telah menunjukkan inisiatif yang luar biasa dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mewujudkan kemandirian pangan skala desa. Salah satu langkah konkret adalah pemanfaatan lahan tidur, yaitu lahan yang tidak digunakan secara produktif, untuk ditanami tanaman hortikultura, maupun Umbi-umbian. Dengan melibatkan warga secara langsung, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menciptakan ketahanan pangan di tengah tantangan yang semakin kompleks, Kamis ( 24/10/2024 ).
Latar Belakang Pemanfaatan Lahan Tidur
Lahan tidur adalah area tanah yang tidak dioptimalkan penggunaannya. Dalam banyak kasus, lahan ini berada di luar pekarangan rumah warga atau di area yang tidak digunakan untuk pertanian. Di Desa Dabulon, terdapat potensi besar di lahan-lahan seperti ini yang selama bertahun-tahun dibiarkan tidak produktif. Revitalisasi lahan tidur menjadi solusi yang tepat dalam upaya mengurangi ketergantungan desa terhadap pasokan pangan dari luar.
Berbagai faktor, seperti meningkatnya harga pangan dan tantangan perubahan iklim, mendorong Pemerintah Desa Dabulon dan masyarakat untuk mencari alternatif baru guna meningkatkan produksi pangan. Tanaman hortikultura yang meliputi sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman bumbu, umbi-umbian serta jagung dan singkong dianggap sebagai pilihan yang ideal karena tanaman ini dapat tumbuh cepat dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Revitalisasi Lahan Tidur
Revitalisasi lahan tidur di Desa Dabulon dimulai dengan pemetaan wilayah yang memiliki lahan potensial, oleh Pemerintah Desa Dabulon, Setelah itu, warga diberikan pengarahan tentang teknik dasar pengolahan lahan ramah lingkungan, serta terkait dengan sistem gotong-royng dalam pengerjaannya. Pemerintah desa bekerja sama dengan lembaga terkait terutama Ketua Lingkungan ( RT ) untuk mengkoordinir warganya yang akan ikut dalam kegiatan pemanfaatan lahan tidur.
Namun, proses revitalisasi tidak tanpa tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pertanian hortikultura, mengingat sebagian besar penduduk Desa Dabulon bukan petani hortikultura melainkan pekebun sawit. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Desa Dabulon memberikan arahan terkait tanaman holtikultura
Faktor lain yang juga menjadi tantangan adalah iklim dan kondisi tanah yang bervariasi di setiap wilayah. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan sangat fleksibel, menyesuaikan dengan jenis lahan yang tersedia. Pemerintah Desa Dabulon juga menghimbau kepada warga masyarakat Desa Dabulon agar dalam pengolahan lahan tidur tidak dengan cara membakar disamping ada larangan dari Pemerintah juga sangat berbahaya, mengingat sekarang sedang masa perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan, serta dapat menggunakan alat-alat dasar pertanian, seperti cangkul, sekop, dan alat penyiram tanaman.
Jenis Tanaman Hortikultura yang Ditanam
Beberapa jenis tanaman hortikultura yang dipilih untuk ditanam di lahan tidur Desa Dabulon antara lain:
- Sayur-sayuran: Bayam, kangkung, sawi, dan cabai adalah sayuran yang banyak diminati karena pertumbuhannya yang cepat dan mudah perawatannya.
- Buah-buahan: Pepaya, pisang, dan mangga merupakan tanaman buah yang cocok untuk ditanam di lahan tidur. Tanaman ini juga memiliki nilai jual yang tinggi dan permintaan pasar yang stabil.
- Tanaman bumbu: Jahe, kunyit, dan serai juga ditanam, mengingat kebutuhan masyarakat akan bumbu dapur terus meningkat, Seert.
- Umbi-umbian: Singkong, jagung dan ubi jalar.
Setiap jenis tanaman dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan kondisi tanah dan iklim di Desa Dabulon, serta kebutuhan pangan masyarakat setempat.
Peran Pemerintah Desa dalam Mendukung Kegiatan
Pemerintah Desa Dabulon memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendukung revitalisasi lahan tidur, Walaupun tidak menyediakan bantuan berupa bibit dan peralatan pertanian, tetapi juga bertindak sebagai fasilitator antara warga dan pemerintah daerah, dinas pertanian, serta pihak-pihak lain yang terkait. Selain itu, mereka juga melakukan pendampingan secara terus-menerus kepada warga yang terlibat dalam kegiatan ini, memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana.
Kegiatan revitalisasi ini juga melibatkan kelompok-kelompok tani di desa yang berfungsi sebagai mentor bagi warga yang belum berpengalaman. Selain itu, pemerintah desa menyediakan lahan demonstrasi untuk percobaan tanaman baru yaitu pada program Ketahanan Pangan Nabati berupa tanaman singkong dan jagung, serta melakukan monitoring berkala untuk memastikan produktivitas lahan terus meningkat.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Pemanfaatan lahan tidur untuk tanaman hortikultura di Desa Dabulon akan memberikan dampak positif yang nyata, baik secara ekonomi maupun sosial. Dari sisi ekonomi, warga yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan tambahan penghasilan dari hasil panen yang dijual ke pasar lokal. Beberapa jenis tanaman hortikultura, seperti cabai jahe dan sayuran memiliki nilai jual tinggi sehingga sangat membantu meningkatkan pendapatan warga.
Dari sisi sosial, kegiatan ini berhasil memperkuat gotong-royong antarwarga. Kerja sama yang solid di antara masyarakat Desa Dabulon tercermin dari cara mereka saling mendukung, baik dalam hal tenaga maupun sumber daya, untuk memastikan keberhasilan kegiataan revitalisasi lahan tidur. Di sisi lain, program ini juga membantu mengurangi ketergantungan desa terhadap pasokan bahan pangan dari luar, yang pada akhirnya memperkuat kemandirian pangan di skala desa.
Kontribusi Terhadap Kemandirian Pangan Desa
Salah satu tujuan utama dari revitalisasi lahan tidur ini adalah untuk mewujudkan kemandirian pangan di Desa Dabulon. Dengan semakin banyaknya lahan yang dimanfaatkan untuk pertanian, ketahanan pangan desa menjadi semakin terjamin. Warga kini bisa memproduksi sebagian besar kebutuhan pangan mereka sendiri, sehingga mengurangi pengeluaran untuk membeli bahan pangan dari luar.
Kemandirian pangan ini juga memberikan dampak jangka panjang, terutama dalam menghadapi krisis pangan yang mungkin terjadi di masa depan. Desa yang mandiri secara pangan akan lebih mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan, seperti kenaikan harga pangan atau gangguan distribusi akibat bencana alam.
Kesimpulan
Revitalisasi lahan tidur di Desa Dabulon merupakan langkah strategis dalam mencapai kemandirian pangan skala desa. Dengan memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif, masyarakat desa tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan mereka sendiri, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan. Kegiatan Revitalisasi ini menjadi contoh, bagaimana inisiatif lokal dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat Desa Dabulon.
Edy S
02 Oktober 2024 23:28:21
Selamat & sukses Pak Anuar Sadat dlm menjalankan tugas tuk desanya...