Kepala Desa Dabulon Mengunjungi Pusat Penangkaran Panda Raksasa Di Chengdu China

Kepala Desa Dabulon Anuar Sadat melakukan kunjungan ke pusat Penangkaran Panda Raksasa di Chengdu China ( Tiongkok ), sebagai bagian dari program Village Head Benchmarking Study ( Batch 4 ). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan tentang pengelolaan konvervasi alam serta menerapkan praktik dalam upaya pelestarian satwa langka di tingkat desa. Sebagai seorang pemimpin desa yang progresif, Anuar Sadat berharap kunjungan ini dapat memberikan inspirasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan spesies yang ada di desanya, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem, Selasa ( 24/09/2024 ).

Program Benchmarking ini juga menjadi ajang untuk bertukar pengalaman dengan Kepala Desa lainnya, terutama dalam memahami bagaimana upaya konservasi satwa yang dilakukan di Negara maju seperti Tiongkok, dapat diadaptasi dan di implementasikan di lingkungan skala desa. Dalam kunjungan tersebut Anuar Sadat juga ditemani oleh seluruh peserta Benchmarking, Tim Kemendesa serta dari tim pendamping Ministry of Agriculture Rural Affairs ( MARA ).

Pusat Penangkaran Panda Raksasa Di Chengdu

Pusat penangkaran panda raksasa di Chengdu merupakan fasilitas konservasi yang didirikan pada tahun 1987 dengan tujuan melindungi Panda Raksasa dari ancaman kepunahan. Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding, yang berada di provinsi Sichuan telah menjadi salah satu pusat pelestarian panda terbesar dan terpenting di dunia. Dengan area yang mencakup lebih dari 100 hektar, pusat ini tidak hanya menjadi tempat penangkaran panda raksasa, tetapi juga pusat penelitian ilmiah dan pendidikan publik tentang pelestarian spesies langka ini.

Upaya pelestarian yang dilakukan dipusat ini melibatkan berbagai aspek, seperti pengembangan lingkungan yang menyerupai habitat asli panda, riset tentang reproduksi panda, hingga program rehabilitasi panda yang siap di kembalikan ke alam liar. Selain itu, pusat ini juga memberikan edukasi kepada pengunjung dan masyarakat luas mengenai pentingnya menjaga kelestarian panda dan lingkungannya.

Upaya pelestarian dan perlindungan Panda Raksasa Dari Kepunahan

Panda Raksasa adalah salah satu spesies paling ikonik di dunia, tetapi juga salah satu yang paling terancam. Pada pertengahan abad ke-20, jumlah panda raksasa menurun dratis akibat perburuan liar dan hilangnya habitat alami panda raksasa. Berkat upaya yang gigih dari Pemerintah Tiongkok dan berbagai organisasi internasional, populasi panda raksasa perlahan-lahan meningkat. Program konservasi di Chengdu fokus pada dua hal, yaitu;

1. Menciptakan lingkungan yang ideal untuk pembiakan Panda Raksasa
2. Merancang strategi jangka panjang untuk menjaga populasi yang stabil di alam liar.

Teknologi modern dan penelitian genetik juga turut mendukung program konservasi ini, terutama dalam meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi Panda Raksasa yang terkenal sulit berkembang biak.

Habitat Asli Panda Raksasa, Pola Makanan dan Reproduksi

Panda Raksasa secara alami hidup di hutan pegunungan yang rimbun, terutama di wilayah Sinchuan, Shaanxi dan Ganshun di Tiongkok. Hutan bambu yang lembab dan  sejuk merupakan habitat asli Panda Raksasa, di mana Panda Raksasa menghabiskan sebagian waktu mencari makanan. Pola makan Panda Raksasa di dominasi oleh bambu muda, yang menyusun sekitar 99 % dari diet Panda Raksasa. Meskipun Panda Raksasa tergolong karnivora , ia lebih memilih untuk memakan bambu muda karena kondisi fisik pada Raksasa yang lebih cocok untuk mencerna tanaman. Setiap harinya seekor Panda Raksasa dewasa dapat mengonsumsi hingga 12-38 Kg bambu untuk kebutuhan nutrisinya.

Dalam hal reproduksi, panda raksasa memiliki siklus reproduksi yang cukup lambat. Panda betina hanya subur selama dua hingga tiga hari dalam setahun, ini yang menjadikan proses perkembangbiakan panda raksasa terhambat. Di pusat penangkaran, teknologi seperti inseminasi buatan di gunakan untuk meningkatkan tingkat kelahiran pada panda raksasa. Anak panda biasanya lahir dengan berat sekitar 100 gram, namun mereka tumbuh pesat dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.

Peran Pemerintah Tiongkok Dalam Pelestarian Satwa Langka

Pemerintah Tiongkok memilki komitmen dalam pelestarian satwa langka, termasuk Panda Raksasa. Pemerintah Tiongkok telah membentuk lebih dari 67 cagar alam yang didedikasikan untuk perlindungan Panda Raksasa, yang mencakup sekitar 60 % dari habitat panda yang tersiasa di alam liar. Selain itu, Tiongkok juga terlibat dalam kolaborasi internasional untuk pertukaran panda sebagai bagian dari diplomasi satwa, yang dikenal dengan sebutan Panda Diplomacy. Melalui berbagai kebijakan dan regulasi, Pemerintah Tiongkok memastikan bahwa upaya konservasi ini dilakukan secara berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat lokal dalam program rehabilitasi hutan dan pelestarian bambu, yang menjadi sumber makanan utama bagi Panda Raksasa.

Interaksi Peserta Benchmarking Di Pusat Penagkaran Panda Raksasa

Selama kunjungan di Pusat Penangkaran Panda Raksasa di Chengdu, para peserta Village Head Benchmarking Study ( Batch 4 ), termasuk Kepala Desa Dabulon Anuar Sadat berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pakar konservasi dan peneliti. Mereka mendapatkan wawasan tentang tantangan dan keberhasilan dalam konservasi panda, serta upaya pengembangan teknologi yang mendukung keberlangsungan spsesies Panda Raksasa. Selain itu, peserta juga diajak berkeliling ke berbagai fasilitas di pusat penangkaran, termasuk ke area pembiakan, ruang riset serta tempat rehabilitasi panda raksasa. Interaksi ini menjadi pengalaman berharga bagi para Kepala Desa termasuk Anuar Sadat untuk memahami bagaimana program konservasi dapat diterapkan di desa masing-masing, terutama terkait dengan pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem.

Kunjungan Kepala Desa Dabulon Anuar Sadat ke Pusat Penangkaran Panda Raksasa di Chengdu, Tiongkok, memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai upaya pelestarian satwa langka dan keseimbangan ekosistem. Melalui Program Village Head Benchmarking Study ( Batch 4 ), konservasi tersebut dapat diadopsi oleh para Kepala Desa untuk melestarikan kekayaan alam di daerah masing-masing. Pusat penangkaran panda raksasa di Chengdu merupakan contoh sukses dalam pelestarian spesies yang hampir punah dan Tiongkok telah menunjukan komitmen dalam menjaga keanekaragaman hayati. Upaya global ini menjadi pengingat bagi kita semua, pentingnya kolaborasi internasional dalam melestarikan lingkungan dan satwa langka.