Berita / Artikel
Panorama Tembok Besar Tiongkok; Destinasi Wisata Dan Sejarah Peradaban Dunia

Panorama Tembok Besar Tiongkok; Destinasi Wisata Dan Sejarah Peradaban Dunia
Dalam rangka kegiatan Village Head Benchmarking Study Batch 4, peserta yang terdiri dari 13 Kepala Desa dari berbagai daerah, salah satunya adalah Kepala Desa Dabulon Anuar Sadat yang mewakili dari Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, berkesempatan mengunjungi Tembok Besar Tiongkok, sebuah destinasi wisata sekaligus warisan budaya dunia yang penuh akan sejarah. Kunjungan ini tidak hanya membawa kesan wisata tetapi juga membuka wawasan tentang peradaban besar dunia yang mampu menginspirasi dalam tata kelola desa , Sabtu ( 20/09/2024 ).
Sejarah Singkat Tembok Besar Tiongkok
Tembok Besar Tiongkok ( Great Wall of China ) adalah salah satu peninggalan terbesar dalam sejarah peradapan manusia. Dibangun lebih dari dua ribu tahun yang lalu, proyek pembangunan tembok tersebut di mulai sejak Dinasti Qin ( 221-206 SM ) pada masa Kaisar Qin Shi Huang, yang merupakan pendiri Tiongkok yang pertama kali dan mempersatukan Negara Tiongkok. Tembok tersebut di bangun dengan tujuan untuk melindungi Tiongkok dari invansi bangsa nomaden dari utara.
Baca Juga Artikel ; Kades Dabulon Anuar Sadat Kunjungi Festival Panen Tiongkok Di Distrik Huairao
Pembangunan tembok tersebut tidak di lakukan dalam waktu yang singkat dan berlanjut di era Dinasti Han hingga Dinasti Ming. Tembok Besar Tiongkok membentang lebih dari 21.000 KM, dari wilayah timur hingga ke barat Tiongkok dan menjadi bukti kehebatan arsitektur serta strategi pertahanan militer pada masanya. Meskipun banyak bagian tembok telah rusak akibat dimakan usia, sebagian besar masih berdiri kokoh sebagai saksi bisu peradaban Tiongkok kuno.
Panorama Tembok Besar Tiongkok
Tembok Besar Tiongkok ( Great Wall of China ) menawarkan sejuta pemandangan yang memukau di sepanjang perbukitan dan lembah yang membentang dan memgelilinginya. Dari atas tembok, pengunjung dapat menyaksikan hamparan pegunungan yang tampak tak berujung, membuat pemandangan ini terasa begitu megah dan mengesankan. Bagi para peserta Village Head Benchmarking Study seperti Kepala Desa Dabulon Anuar Sadat, merasakan suasana tenang dan angina semilir yang berhembus dengan sejuk di kawasan Tembok Besar Tiongkok menciptakan pengalaman yang mendalam dan memberi ruang untuk merepleksikan sejarah panjang yang telah dilalui bangsa Tiongkok.
Di beberapa bagian tembok seperti Muntianyu dan Badaling, area wisata dilengkapi dengan fasilitas seperti kereta gantung dan tangga yang memudahkan akses menuju ke puncak tembok. Panorama dari puncak Tembok Besar Tiongkok tidak hanya memberikan kesan keindahan tetapi juga mengajarkan bahwa hal besar dapat diraih dengan kerja keras dan perencanaan yang matang.
Tembok Besar Tiongkok Sebagai Destinasi Wisata dan Salah Satu Dari 7 Keajaiban Dunia
Sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia baru, Tembok Besar Tiongkok telah menarik jutaan wisatawan mancanegara , stautusnya sebagai World Heritage Site yang diakui oleh UNESCO menjadikan Tembok Besar Tiongkok sebagi simbol global akan keajaiban arsitektur dan daya tahan sejarah. Setiap tahunnya tembok Besar Tiongkok mendapatkan kunjungan wisata lebih dari 10 juta wisatawan local maupun mancanegara.
Baca Juga Artikel ; Kades Dabulon Mengunjungi Pusat Penangkaran Panda Raksasa Di Chengdu China
Sebagai destinasi wisata, Tembok Besar Tiongkok bukan hanya menarik karena nilai sejarahnya, tetapi juga keindahan alam di sekitarnya. Pengunjung dapat memilih rute yang berbeda-beda tergantung pada preferensi, apakah ingin menikmati suasana tembok yang lebih sepi atau kawasan yang lebih popular dengan fasilitas lengkap. Dikawasan Muntianyu dan Badaling terdapat fasilitas modern seperti Restoran, toko suvernir dan museum sejarah Tembok Besar Tiongkok juga tersedia untuk melengkapi kunjungan wisatawan.
Hikmah Dari Kunjungan Study Tiru
Kunjungan Village Head Benchmarking Study Batch 4 ke Tembok Besar Tiongkok memberikan banyak pelajaran berharga. Kepala Desa dari peserta study tiru dapat mengambil hikmah dari kekuatan perencanaan strategis yang diterapkan oleh peradaban Tiongkok dalam membangun Infrastruktur besar dan menjaga keutuhan wilayahnya. Tembok Besar Tiongkok adalah contoh bagaimana sebuah proyek besar dapat dicapai melalui kolaborasi yang baik, ketahanan dan komitmen jangka panjang.
Para peserta study tiru juga dapat belajar tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah, serta mengelola sumber daya alam untuk mendukung sektor pariwisata desa. Pengembangan pariwisata berbasis sejarah dan budaya lokal di Desa –Desa para peserta study tiru bisa menjadi strategi baru yang bermanfaat, mengingat bagaimana Tiongkok berhasil menjadikan Tembok Besar Tiongkok sebagai asset ekonomi dan kebanggaan nasional.
Kesan Kepala Desa Dabulon Anuar Sadat terhadap Tembok Besar Tiongkok
Kepala Desa Dabulon, Anuar Sadat yang turut serta dalam kunjungan tersebut, menyampaikan kesan mendalam terhadap Tembok Besar Tiongkok. Baginya pengalaman ini bukan sekedar wisata biasa, tetapi lebih kepada pembelajaran tentang sejarah dan tekat yang diperlukan untuk membangun sebuah bangsa. Ia mengungkapkan kekagumannya pada skala besar Tembok tersebut dan bagaimana perencanaan pembangunan infrastruktur tersebut tetap relevan meski telah berusia ribuan tahun. “ Tembok Besar Tiongkok tidak hanya megah, tetapi juga mengajarkan kepada kita tentang pentingnya visi jangka panjang dalam membangun desa . Tiongkok mampu menjaga warisannya hingga menjadi sumber daya yang bisa dinikmati oleh generasi sekarang. Ini sangat inspiratif untuk kita yang sedang membangun desa. Visi pembangunan desa harus mampu memadukan kemajuan tanpa melupakan akar sejarah dan budaya,” Kata Anuar Sadat.
Dalam kunjungannya, Anuar Sadat juga mencatat bagaimana Tiongkok mampu memadukan antara warisan sejarah dengan teknologi modern untuk menarik minat wisatawan tanpa merusak integritas dari situs tesebut. Ini menjadi contoh bagi pengelolaan pariwisata di tingkat desa agar tetap bisa menjaga nilai-nilai budaya local.
Kesimpulan
Kunjungan para Kepala Desa ke Tembok Besar Tiongkok adalah sebuah perjalanan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendidik. Para Kepala Desa ternasuk Anuar Sadat dari Desa Dabulon, memperoleh perspektif baru tentang perencanaan jangka panjang, ketahanan dan bagaimana sebuah peradaban dapat mempertahankan warisan besar yang kini menjadi Destinasi Wisata Dunia. Dari sini mereka belajar mengintegrasikan nilai-nilai sejarah, budaya dan inovasi dalam mengelola desa mereka masing-masing untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
Edy s
02 Oktober 2024 23:28:21
Selamat & sukses Pak Anuar Sadat dlm menjalankan tugas tuk desanya...