Selayang Pandang Kabupaten Nunukan
Selamat Datang di Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Daerah ini sering disebut sebagai “Beranda Terdepan Indonesia” karena letaknya yang strategis di perbatasan negara, menjadikannya pintu gerbang yang menghubungkan Indonesia dengan Sabah, Malaysia. Nunukan menyimpan keindahan alam yang memukau, keanekaragaman budaya, serta sumber daya alam yang melimpah, menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda bagi siapa saja yang datang berkunjung, Dabulon.simsa.id, Sabtu ( 03/11/2024 ).
Letak Geografis dan Batas Wilayah
Secara geografis, Kabupaten Nunukan terletak di ujung utara Pulau Kalimantan, mencakup wilayah daratan dan kepulauan dengan luas sekitar 14.263,68 kilometer persegi, Jumlah penduduk mencapai 208,303 jiwa dengan sebaran penduduk 14 jiwa /km2 . Secara administratif, kabupaten ini terdiri dari 21 kecamatan, 8 kelurahan dan 232 desa. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah timur dan Provinsi Sabah, Malaysia Timur, di sebelah utara, yaitu pada posisi 3o 30’ 00” – 4o 24’ 55” Lintang Utara dan 115o 22’ 30” – 118o 44’ 55” Bujur Timur . Kabupaten ini memiliki topografi beragam, meliputi dataran rendah, perbukitan, hingga hutan tropis yang lebat, sehingga menciptakan panorama alam yang menakjubkan.
Nunukan terbagi menjadi beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Nunukan, Kecamatan Sebatik, dan Kecamatan Krayan, yang masing-masing memiliki karakteristik dan kekayaan alam yang khas. Sebatik, misalnya, adalah wilayah pulau yang secara langsung berbatasan dengan Malaysia, sementara Krayan merupakan daerah pegunungan yang terkenal dengan beras Adan-nya yang organik.
Kabupaten Nunukan memiliki letak yang sangat strategis di Kalimantan Utara, berbatasan langsung dengan negara Malaysia di bagian utara. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Nunukan adalah sebagai berikut:
- Utara Berbatasan Dengan : Negara Malaysia (Sabah)
- Selatan Berbatasan Dengan : Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau
- Timur Berbatasan Dengan : Selat Makasar dan Laut Sulawesi
- Barat Berbatasan Dengan : Negara Malasyia Timur ( Serawak )
Nunukan juga memiliki 9 ( Sembilan ) wilayah kepulauan, seperti Pulau Sebatik, yang dibagi menjadi wilayah Indonesia dan Malaysia, menjadikannya wilayah yang sangat penting dari segi keamanan dan ekonomi,Pulau Tinabasan, Pulau Nunukan, Pulau Ahus, Pulau Bukat, Pulau Sinogolan, Pulau Sinelek, Pulau Iting-iting dan Pulau Sebaung.
Baca Juga Artikel: Selayang Pandang Kabupaten Kapuas, Klik Disini
Iklim
Sebagai wilayah yang terletak di dekat khatulistiwa, Kabupaten Nunukan memiliki iklim hujan tropika humida dengan suhu yang relatif panas dan lembap sepanjang tahun. Suhu rata-rata berkisar antara 24–32 derajat Celsius, dengan musim hujan terjadi antara Oktober hingga April, dan musim kemarau pada Mei hingga September. Kondisi iklim ini sangat mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman, seperti sawit, padi, dan kakao, serta mempengaruhi pola kehidupan dan pekerjaan masyarakat di wilayah tersebut.
Mata Pencaharian Masyarakat
Mayoritas masyarakat Kabupaten Nunukan bekerja di sektor agraris, dengan mata pencaharian utama di bidang perkebunan, pertanian, perikanan, dan peternakan.
- Perkebunan: Komoditas utama perkebunan adalah kelapa sawit, yang menjadi komoditas unggulan dan menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, terdapat tanaman kopi, kakao, dan lada yang juga diusahakan oleh masyarakat di berbagai kecamatan.
- Pertanian: Di wilayah pegunungan Krayan, masyarakat menanam padi Adan yang terkenal sebagai beras organik berkualitas tinggi dan merupakan salah satu komoditas kebanggaan daerah.
- Perikanan: Masyarakat pesisir banyak yang menggantungkan hidup dari hasil laut, seperti ikan, udang, dan rumput laut. Sektor perikanan ini sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat wilayah perairan Kabupaten Nunukan kaya akan hasil laut yang melimpah.
- Peternakan: Beberapa daerah juga mengembangkan peternakan sebagai sumber pendapatan tambahan, dengan komoditas utama berupa sapi, kambing, dan ayam.
Hari Jadi Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan resmi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 bertepatan dengan pelantikan Penjabat Bupati Nunukan yang pertama, yaitu Drs. Bustaman Arham, menindaklanjuti berdasarkan Undang-Undang No. 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan tanggal 4 Oktober 1999. Hari jadi Kabupaten Nunukan ini diperingati setiap tahunnya dengan berbagai kegiatan dan acara budaya yang melibatkan seluruh masyarakat, sebagai bentuk rasa syukur dan kebanggaan atas kemajuan dan pencapaian yang telah diraih selama ini.
Daftar Bupati Kabupaten Nunukan dari Awal Berdiri hingga Sekarang
Berikut adalah daftar bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Nunukan:
- Drs. Bustaman Arham (1999–2001) – Penjabat Bupati pertama yang membangun fondasi awal bagi kabupaten baru ini.
- Drs. Abdul Hafid Achmad, M.Si (2001–2006-2006-2011) – Fokus pada pengembangan infrastruktur dan fasilitas kesehatan.
- Drs. Abdul Hafid Achmad, M.Si (2009–2014) – Menjabat kembali untuk periode kedua, memperkuat pembangunan di sektor pendidikan.
- Drs.H.Basri, M.Si (2011–2016) – Berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor perkebunan dan perikanan.
- Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M (2016–sekarang) – Bupati perempuan pertama di Nunukan yang fokus pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga Artikel : Selayang Pandang Desa Serdang, Klik Disini
Fokus Pembangunan Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan memiliki beberapa fokus pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan potensi alamnya secara optimal, antara lain:
- Pengembangan Infrastruktur: Membangun akses jalan dan transportasi yang menghubungkan kecamatan-kecamatan di pedalaman dan perbatasan.
- Pengembangan Sumber Daya Manusia: Fokus pada pendidikan dan pelatihan kerja, agar masyarakat memiliki keterampilan yang relevan dan siap bersaing di era global.
- Ekonomi Perbatasan: Mengoptimalkan potensi perdagangan lintas batas, dengan mendorong produk lokal untuk masuk ke pasar Malaysia dan negara-negara lainnya.
- Kesehatan dan Kesejahteraan: Penyediaan fasilitas kesehatan dan sanitasi yang lebih baik, khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan.
Sumber Daya Alam Kabupaten Nunukan
Nunukan memiliki kekayaan alam yang sangat potensial untuk dikembangkan, antara lain:
- Sumber Daya Hutan: Hutan di Nunukan menjadi tempat beragam spesies flora dan fauna, serta menghasilkan kayu dan produk hutan non-kayu yang berpotensi dieksplorasi dengan tetap menjaga kelestariannya.
- Sumber Daya Laut: Wilayah perairan yang luas menyediakan hasil laut seperti ikan, udang, dan rumput laut yang menjadi andalan bagi masyarakat pesisir.
- Pertambangan: Beberapa potensi mineral seperti batu bara dan emas juga terdapat di kabupaten ini, namun eksplorasinya masih dibatasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Baca Juga Artikel : Selayang Pandang Desa Ciburial, Klik Disini
Penghargaan yang Pernah Diterima Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan telah menerima berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras pemerintah dan masyarakatnya, di antaranya:
- Penghargaan Adipura: Penghargaan untuk kategori kebersihan kota, diberikan oleh pemerintah pusat.
- Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD): Pengakuan atas perencanaan pembangunan yang baik dan efektif.
- Lencana Bakti Inovasi Desa : Penghargaan atas kontribusi dalam membina pembangunan teknologi tepat guna desa dan inovasi desa.
Slogan Kabupaten Nunukan
Kabupaten Nunukan memiliki slogan resmi, yaitu “ Penekindi debaya”. Yang berarti “ Membangun Daerah “ Slogan berasal dari bahasa Tidung yang merupakan cita-cita masyarakat Kabupaten Nunukan untuk mewujudkan masyarakat yang bahagia, adil, makmur dan tentram, serta mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakat Kabupaten Nunukan untuk mewujudkan pembangunan daerah yang bersih, mandiri, dan sejahtera dalam segala aspek kehidupan, serta menjadi kabupaten perbatasan yang kuat dan berdaya saing di era modern ini.
Kesimpulan
Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki potensi alam luar biasa serta budaya yang kaya dan beragam. Sebagai kabupaten perbatasan, Nunukan tidak hanya menjadi penjaga kedaulatan wilayah negara, tetapi juga berperan sebagai gerbang perdagangan internasional. Pemerintah Kabupaten Nunukan terus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan sumber daya manusia agar dapat memberikan kontribusi optimal bagi kesejahteraan masyarakatnya.
Edy S
02 Oktober 2024 23:28:21
Selamat & sukses Pak Anuar Sadat dlm menjalankan tugas tuk desanya...