Pemimpin Desa yang Visioner, Kunci Kemajuan Desa Dabulon
Oleh: Kontributor Sriwidadi
Dalam era pembangunan desa yang semakin dinamis, keberhasilan suatu desa tidak hanya ditentukan oleh besarnya alokasi anggaran atau keberadaan infrastruktur fisik semata, melainkan sangat ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Desa Dabulon, yang terletak di Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, adalah salah satu contoh nyata bagaimana sosok pemimpin visioner mampu mengarahkan kemajuan desa secara berkelanjutan. Di bawah kepemimpinan Anuar Sadat sebagai Kepala Desa, Desa Dabulon menampilkan wajah baru tata kelola pemerintahan yang modern, partisipatif, dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat, Jum’at ( 25/04/2025 ).
Sejak menjabat, Anuar Sadat telah menunjukkan dedikasinya dalam membangun tata kelola pemerintahan desa yang tidak hanya administratif, tetapi juga transformasional. Ia memulai reformasi dari hal yang paling mendasar: memperkuat kapasitas aparatur desa, mendorong transparansi dalam pengelolaan dana desa, serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil adalah hasil dari musyawarah bersama warga.
Langkah ini sangat penting mengingat peran desa kini semakin strategis dalam pembangunan nasional. Dalam kerangka Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014, desa memiliki kewenangan yang luas dalam mengelola potensi dan menyusun arah pembangunan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Anuar Sadat berhasil memanfaatkan ruang ini secara optimal, dengan mengedepankan prinsip good governance.
Salah satu terobosan yang patut diapresiasi dari kepemimpinan Anuar Sadat adalah digitalisasi pelayanan desa. Melalui optimalisasi website resmi Desa Dabulon, pelayanan administrasi desa menjadi lebih cepat, akurat, dan terjangkau bagi masyarakat. Fitur-fitur seperti permohonan surat, informasi program desa, dan publikasi kegiatan pembangunan diperbaharui secara berkala sebagai wujud akuntabilitas publik.
Tak hanya itu, Desa Dabulon juga aktif dalam pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Desa seperti SIPADES (Sistem Pengelolaan Aset Desa), Sistem Administrasi dan Pelayanan Desa ( Sapa Desa ), Website Desa dan penggunaan Google Search Console untuk meningkatkan eksistensi digital desa. Ini membuktikan bahwa pemerintahan desa tidak harus tertinggal dalam arus kemajuan teknologi.
Dalam hal perencanaan pembangunan, Anuar Sadat menunjukkan komitmen terhadap pendekatan partisipatif. Musyawarah Tingkat RT dan Musyawarah Desa (Musdes) benar-benar dimanfaatkan sebagai wadah menjaring aspirasi warga. Proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) pun dilakukan secara terbuka dan inklusif.
Keterlibatan langsung warga dalam pengambilan keputusan tidak hanya memperkuat rasa kepemilikan terhadap hasil pembangunan, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan terhadap aparatur pemerintah desa. Anuar Sadat memposisikan dirinya bukan sebagai penguasa, tetapi sebagai pelayan masyarakat.
Dalam kepemimpinannya, Anuar Sadat tidak hanya fokus pada pengelolaan rutin pemerintahan, tetapi juga aktif menggali dan mengembangkan potensi lokal. Contohnya, penguatan sektor pertanian dan peternakan melalui pemanfaatan Dana Insentif Desa Tambahan (DIDT), serta kerjasama dengan pihak ketiga seperti PT Anugrah dalam pembukaan lahan pemukiman baru bagi warga.
Tak kalah penting adalah keterlibatannya dalam kegiatan nasional dan regional, seperti Benchmarking Study ke Tiongkok dan pelatihan aplikasi perencanaan desa di Hotel Royal Tarakan. Semua ini dilakukan sebagai upaya pembelajaran dan jejaring untuk membawa ide-ide baru ke desa.
Kepemimpinan Anuar Sadat tidak hanya tertuju pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan dimensi sosial dan kemanusiaan. Dalam banyak kesempatan, ia terlibat langsung dalam kegiatan sosial seperti kunjungan kepada warga yang sakit, mendukung kegiatan PKK, dan memfasilitasi pelatihan kader Posyandu. Ini adalah bentuk kepemimpinan yang humanis dan empatik.
Anuar Sadat telah menorehkan jejak kepemimpinan yang patut diteladani. Ia membuktikan bahwa dengan visi yang jelas, semangat kolaboratif, dan keberanian berinovasi, sebuah desa di wilayah perbatasan pun mampu melesat menjadi desa yang terus berkembang , maju dan mandiri.
Desa Dabulon di bawah kepemimpinannya menjadi simbol harapan baru: bahwa kemajuan desa tidak bergantung pada letak geografis atau besar kecilnya dana yang dimiliki, melainkan pada kualitas pemimpinnya.
Dalam konteks pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, pemimpin desa visioner seperti Anuar Sadat adalah aset penting yang perlu didukung, diapresiasi, dan direplikasi.
Edy S
02 Oktober 2024 23:28:21
Selamat & sukses Pak Anuar Sadat dlm menjalankan tugas tuk desanya...