Sekilas Info
Selamat datang di Website Resmi Desa Dabulon, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

Artikel & Berita

TIPOLOGI DESA

Yok, Kenali 5 Jenis Tipologi Desa

Lampiran File

Yok, Kenali 5 Jenis Tipologi Desa 

 

Dabulon.simsa.id ; Tipologi Desa adalah suatu cara untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan desa berdasarkan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh desa tersebut. Tipologi ini biasanya memperhitungkan faktor-faktor seperti letak geografis, tingkat perkembangan, mata pencaharian utama, adat dan budaya, potensi, sarana dan prasarana serta kelembagaan hingga tingkat kesejahteraan masyarakat desa.

Baca Juga Artikel : Sejarah Desa Dabulon, Klik Disini

Penggunaan tipologi desa bertujuan untuk memahami variasi karakter desa, sehingga pemerintah dan pemangku kepentingan dapat merancang program atau kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan serta potensi masing-masing desa. Sebagai contoh, tipologi desa berdasarkan tingkat perkembangan dapat membantu dalam penyaluran bantuan dan dukungan yang lebih efektif, sedangkan tipologi desa berdasarkan mata pencaharian utama membantu dalam pengembangan ekonomi yang lebih terarah sesuai dengan sumber daya lokal.

Desa memiliki peran penting sebagai pusat kehidupan masyarakat yang banyak berorientasi pada sektor pertanian, budaya lokal, dan adat istiadat. Tipologi desa membantu dalam mengidentifikasi karakteristik yang mendominasi sebuah desa, sehingga pemerintah atau pengambil kebijakan dapat merancang program yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa tersebut. 

Baca Juga Artikel : Desa Mandiri, Pengertian, Tujuan Dan Fungsinya, Klik Disini

Dengan demikian, tipologi desa berperan penting dalam perencanaan pembangunan yang berbasis pada potensi dan karakteristik spesifik setiap desa, untuk mencapai pemerataan kesejahteraan serta pemberdayaan masyarakat desa di berbagai wilayah. Artikel berikut ini akan membahas jenis-jenis tipologi desa beserta penjelasannya yang mengacu pada karakteristik dan klasifikasi tertentu yang mencerminkan kondisi sosial, ekonomi, dan geografis desa di Indonesia. Berikut adalah jenis-jenis tipologi desa di Indonesia:

  1. Tipologi Desa Berdasarkan Letak Geografis

Tipologi ini menekankan pada situasi dan kondisi bentang alam yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kondisi geografis yang membentang dari pesisir hingga ke pegunungan dapat diklasifikasikan sebagai tipe desa ( Tipologi ) yang memiliki karakteristik tersendiri di masing-masing wilayah bentang alam. Maka Kondisi tipe Desa ini dapat dibedakan berdasarkan letak geografisnya, yang meliputi:

  • Desa Pegunungan: Desa yang berada di daerah pegunungan, umumnya memiliki iklim sejuk, tanah subur, dan cocok untuk pertanian tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Namun, akses ke desa pegunungan ini sering kali terbatas karena medan yang sulit.
  • Desa Pesisir: Terletak di tepi pantai atau pesisir laut, desa ini cenderung memiliki aktivitas ekonomi yang berpusat pada perikanan dan perdagangan laut. Desa pesisir memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata laut, seperti wisata pantai dan ekowisata mangrove.
  • Desa Dataran Rendah: Desa yang berada di daerah dataran rendah umumnya lebih dekat dengan pusat perkotaan dan memiliki akses infrastruktur yang lebih baik. Desa ini cocok untuk berbagai kegiatan pertanian dan peternakan.

Tipologi geografis desa ini membantu pemerintah dalam merancang program pembangunan yang sesuai, misalnya pengembangan pertanian terpadu di desa dataran rendah atau penguatan aksesibilitas di desa pegunungan.

Baca Juga Artikel : Tips Pengelolaan Website Desa Dabulon, Klik Disini

  1. Tipologi Desa Berdasarkan Tingkat Perkembangan

Tipologi ini menekankan pada situasi dan kondisi Sumber Daya Manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, sarana dan prasarana pendukung terutama infrastruktur dasar meliputi bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan public  serta infrastruktur jalan, jembatan dan perkantoran. Kondisi kemajuan suatu desa dapat diklasifikasikan sebagai tipe desa ( Tipologi ) yang memiliki karakteristik tersendiri di masing-masing wilayah. Berdasarkan tingkat perkembangannya, desa dibagi menjadi tiga jenis utama:

  • Desa Tertinggal: Desa yang masih memiliki keterbatasan dalam infrastruktur, akses pendidikan, kesehatan, serta pendapatan masyarakat yang rendah. Desa tertinggal seringkali menjadi prioritas dalam program pembangunan agar setara dengan desa yang lebih maju.
  • Desa Berkembang: Desa yang sudah mulai mengalami peningkatan ekonomi dan pembangunan, namun belum mencapai tahap yang optimal. Pada desa berkembang, sebagian masyarakatnya sudah memiliki akses ke fasilitas dasar, namun masih membutuhkan dorongan lebih lanjut untuk mencapai kemandirian.
  • Desa Mandiri: Desa yang telah mencapai kondisi perekonomian yang baik, memiliki infrastruktur yang memadai, serta dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya secara mandiri. Desa mandiri menjadi contoh bagi desa lain karena kemampuan masyarakatnya untuk mengelola potensi desa tanpa ketergantungan besar pada bantuan pemerintah.

Pengelompokan berdasarkan tingkat perkembangan ini digunakan oleh pemerintah untuk mengukur keberhasilan program pembangunan desa dan merancang intervensi yang sesuai.

Baca Juga Artikel : Selayang Pandang Desa Sriwidadi, Klik Disini

  1. Tipologi Desa Berdasarkan Mata Pencaharian Utama

Tipologi ini menekankan pada situasi dan kondisi masyarakat dalam kesehariannya terutama dalam mencari nafkah untuk mengihupi keluarganya. Di samping berdasarkan kodisi alam yang mendukung untuk suatu kehidupan yang berkelanjutan, serta mendukung sebagai mata pencaharian yang juga berimbas dari tipelogi tingkat perkembangan desa yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kondisi mata pencaharian desa tersebut dapat diklasifikasikan sebagai tipe desa ( Tipologi ) yang memiliki karakteristik tersendiri di masing-masing wilayah berdasarkan mata pencaharian mayoritas penduduknya:

  • Desa Pertanian: Desa di mana mayoritas penduduknya bergantung pada kegiatan pertanian, seperti menanam padi, jagung, atau tanaman hortikultura. Desa ini umumnya memiliki lahan pertanian yang luas dan tanah yang subur.
  • Desa Perikanan: Biasanya terletak di pesisir atau dekat dengan perairan besar seperti sungai dan danau, di mana sebagian besar masyarakat bergantung pada aktivitas perikanan baik tangkap maupun budidaya.
  • Desa Peternakan: Desa yang memiliki kegiatan ekonomi yang berfokus pada peternakan, seperti sapi, kambing, atau ayam. Desa ini memiliki wilayah yang luas untuk padang rumput atau lahan ternak.
  • Desa Industri: Desa dengan perekonomian yang berpusat pada industri, baik industri kecil maupun menengah. Desa industri biasanya berada dekat dengan perkotaan atau kawasan industri, dengan penduduk yang bekerja di bidang manufaktur, kerajinan tangan, atau pabrik.
  • Desa Wisata: Desa yang memiliki potensi pariwisata dan mengembangkan kegiatan wisata sebagai mata pencaharian utama. Desa ini biasanya menawarkan atraksi wisata alam, budaya, atau ekowisata.

Tipologi ini penting dalam pengembangan potensi lokal desa, sehingga desa dapat fokus pada komoditas atau sektor unggulannya.

  1. Tipologi Desa Berdasarkan Adat dan Budaya

Tipologi ini menekankan pada situasi dan kondisi masyarakat dalam kesehariannya yang masih berpegang teguh terhadap hukum adat atau adat istiadat serta kepercayaan  terutama dalam ritual atau upacara adat. Di samping berdasarkan kondisi social budaya yang di dukung tingkat perkembangan terhadap tatanan status masyarakat serta kemajuan teknologi yang mendukung untuk suatu kehidupan yang berkelanjutan. Indonesia memiliki keragaman adat dan budaya yang tinggi, dan beberapa desa dikelompokkan berdasarkan karakteristik budayanya, seperti:

  • Desa Adat: Desa yang masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi lokal, yang diatur oleh lembaga adat. Desa adat sering kali memiliki otonomi dalam mengatur kehidupan sosialnya dan menjaga kelestarian budaya setempat.
  • Desa Modern: Desa yang lebih terpengaruh oleh nilai-nilai modern dan cenderung mengadopsi budaya kota. Pada desa modern, masyarakatnya lebih terbuka pada perubahan dan pengaruh dari luar, seperti teknologi, pendidikan, dan layanan modern.
  • Desa Transisi: Desa yang berada di antara dua nilai budaya, yaitu budaya tradisional dan budaya modern. Biasanya, desa transisi mengalami pergeseran dalam adat dan nilai seiring perkembangan zaman, misalnya dalam pengelolaan tanah dan distribusi sumber daya.

Tipologi adat dan budaya ini memudahkan dalam merancang program pelestarian budaya serta program pengembangan yang mempertimbangkan aspek sosial budaya masyarakat.

  1. Tipologi Desa Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan

Tipologi ini menekankan pada situasi dan kondisi kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan layanan dasar, meliputi layanan pendidikan, kesehatan serta status sosialnya . Kondisi sosial budaya yang di dukung oleh tingkat perkembangan dan kemajuan teknologi yang modern dapat meningkatkan status desa serta perekonomian masyarakat semakin meningkat. Tingkat kesejahteraan masyarakat desa sering dijadikan indikator untuk mengelompokkan desa, yang meliputi:

  • Desa Pra-Sejahtera: Desa dengan pendapatan dan kualitas hidup yang rendah, di mana penduduknya masih mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, dan papan.
  • Desa Sejahtera: Desa yang telah mencapai kesejahteraan ekonomi yang cukup, dengan pendapatan yang memadai dan akses layanan dasar yang tersedia bagi masyarakat.
  • Desa Mandiri Sejahtera: Desa yang masyarakatnya mampu hidup sejahtera tanpa ketergantungan yang besar pada bantuan pemerintah, serta memiliki sistem ekonomi dan sosial yang mapan.

Tipologi kesejahteraan ini membantu pemerintah dalam menetapkan prioritas program pemberdayaan dan bantuan sosial yang disesuaikan dengan kebutuhan desa.

Kesimpulan

Penentuan tipologi desa sangat penting dalam memahami karakteristik desa dan menyusun kebijakan pembangunan yang tepat sasaran. Setiap tipologi desa memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kebutuhan, potensi, serta tantangan yang dihadapi masyarakat desa. Dengan klasifikasi yang tepat, desa dapat diarahkan untuk mengembangkan potensi unggulan, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.

Beri Komentar

Komentar Facebook

layananmandiri

Hubungi Aparatur Desa
Untuk mendapatkan PIN

Statistik Penduduk

Desa Dabulon

85 LAKI-LAKI

70 PEREMPUAN

Total

155

Orang/Jiwa

Pendidikan

Wilayah

Agama

Usia/Umur

Pemilih

Perkawinan

Pekerjaan

VIDIO
Menu Kategori
Arsip Artikel
Agenda
Sinergi Program
Komentar
Media Sosial
Statistik Pengunjung

MEDIA SOSIAL
Desa Dabulon, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan - Kalimantan Utara

Hari ini:204
Kemarin:671
Total:65.520
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:3.139.240.132
Browser:Mozilla 5.0
Peta Lokasi Kantor
Peta Wilayah Desa

Transparansi APBD Desa

APBDes 2024 Pelaksanaan

PENDAPATAN

Anggaran:Rp 1.272.377.288,00
Realisasi:Rp 1.255.297.230,78
0%

BELANJA

Anggaran:Rp 1.281.183.288,00
Realisasi:Rp 1.231.885.000,00
0%

PEMBIAYAAN

Anggaran:Rp -8.806.000,00
Realisasi:Rp 0,00
0%

APBDes 2024 Pendapatan

Dana Desa

Anggaran:Rp 794.397.000,00
Realisasi:Rp 794.397.000,00
0%

Alokasi Dana Desa

Anggaran:Rp 477.680.288,00
Realisasi:Rp 460.752.710,00
0%

Bunga Bank

Anggaran:Rp 300.000,00
Realisasi:Rp 147.520,78
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

BIDANG PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA

Anggaran:Rp 501.821.298,00
Realisasi:Rp 462.505.000,00
0%

BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Anggaran:Rp 325.550.000,00
Realisasi:Rp 324.430.000,00
0%

BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA

Anggaran:Rp 78.464.000,00
Realisasi:Rp 75.800.000,00
0%

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Anggaran:Rp 303.347.990,00
Realisasi:Rp 297.150.000,00
0%

BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA, DARURAT DAN MENDESAK DESA

Anggaran:Rp 72.000.000,00
Realisasi:Rp 72.000.000,00
0%