Menggagas Literasi Masyarakat Melalui Perpustakaan Desa

 Meta Deskripsi: Perpustakaan Dabulon Cerdas, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Anuar Sadat, menggagas literasi masyarakat desa melalui penguatan layanan baca dan dukungan dari Perpustakaan Nasional RI

DABULON, Kamis 4 Juli 2025; Di tengah arus globalisasi dan derasnya informasi digital, geliat literasi di tingkat desa justru hadir dari ruang-ruang sederhana. Salah satunya adalah Perpustakaan Dabulon Cerdas yang berdiri di jantung Desa Dabulon, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Perpustakaan ini bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi akan menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat desa yang terus berkembang.

Perpustakaan Dabulon Cerdas digagas sebagai ruang inklusif bagi seluruh warga, anak-anak, remaja, orang tua, bahkan petani dan pelaku UMKM. Melalui dukungan Pemerintah Desa Dabulon dan partisipasi warga, perpustakaan ini kini menjadi salah satu titik terang dalam upaya menumbuhkan budaya baca di wilayah perbatasan.

Langkah konkret penguatan literasi masyarakat semakin terlihat ketika, pada Rabu, 2 Juli 2025, Perpustakaan Dabulon Cerdas menerima bantuan 1.000 eksemplar buku dan satu set rak buku dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Bantuan ini merupakan bagian dari program Bahan Bacaan Bermutu Tahun Anggaran 2025, yang didistribusikan melalui DIPA Perpusnas Nomor: 057.01.1.531535/2025.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) IX Perpusnas, Dra. Nani Suryani, M.Si atau yang mewakili , kepada Kepala Desa Dabulon, Anuar Sadat, di Kantor Desa Dabulon. Kehadiran buku-buku tersebut menjadi suntikan semangat baru bagi pengelola dan masyarakat desa.

“Buku adalah jendela dunia, dan kami ingin membuka jendela itu selebar mungkin untuk masyarakat Dabulon. Perpustakaan ini adalah investasi peradaban,” ujar Anuar Sadat, saat dihubungi kontributor Sriwidadi  melalui WhatsApp.

Anuar menjelaskan bahwa pemerintah desa telah menyiapkan langkah tindak lanjut dari bantuan tersebut, di antaranya:

• Menyusun jadwal operasional perpustakaan secara tetap,
• Mengadakan program Minggu Literasi bagi anak-anak dan pelajar,
• Mendorong pembentukan komunitas baca di tingkat RT,
• Serta menjajaki kerja sama dengan sekolah dan perpustakaan kabupaten untuk pelatihan pengelolaan buku.

Perpustakaan Dabulon Cerdas kini tidak hanya menyediakan bacaan hiburan atau pelajaran formal, tetapi juga literatur praktis seperti pertanian organik, budidaya ikan air tawar, ekonomi kreatif, dan kesehatan keluarga. Hal ini membuat perpustakaan menjadi lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat desa.

Pentingnya Literasi dari Akar Rumput

Literasi bukan hanya soal kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami informasi, berpikir kritis, serta mengambil keputusan yang bijak. Di wilayah seperti Dabulon yang terletak di perbatasan dan cukup jauh dari pusat pelayanan pendidikan, kehadiran perpustakaan desa menjadi pilar penting dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dan mandiri.

Program literasi yang berangkat dari desa juga sejalan dengan upaya nasional dalam meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat (ILM) dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 4: Pendidikan Berkualitas).

Penutup

Gagasan literasi masyarakat melalui perpustakaan desa tidak boleh berhenti di tumpukan buku. Ia harus hidup dalam kegiatan, dialog, dan kebiasaan warga. Perpustakaan Dabulon Cerdas menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kolaborasi, literasi bisa bertumbuh bahkan dari tempat yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Ini bukan sekadar gerakan membaca, tapi gerakan membangun masa depan desa yang lebih cerdas, kritis, dan berdaya.