Sekilas Info
Selamat datang di Website Resmi Desa Dabulon, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

Artikel & Berita

TIPOLOGI DESA

Klasifikasi Desa Berkembang, Pengertian dan Ciri-Cirinya

Klasifikasi Desa Berkembang, Pengertian dan Ciri-Cirinya

 

Desa Berkembang adalah desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, tetapi belum dikelola secara optimal. Desa berkembang juga memiliki ketersediaan dan akses terhadap layanan dasar, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi dan lingkungan serta salah satu kategori klasifikasi desa dalam sistem Indeks Desa Membangun (IDM) yang menunjukkan bahwa desa tersebut berada pada tahap perkembangan menuju kemandirian. Kategori ini diberikan kepada desa yang telah memiliki beberapa aspek dasar infrastruktur dan layanan publik, meskipun belum optimal. Desa Berkembang menunjukkan adanya potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang mulai bergerak ke arah yang lebih baik, namun masih memerlukan dukungan pemerintah serta partisipasi masyarakat untuk dapat mencapai desa yang lebih maju atau bahkan mandiri.

IDM sendiri adalah alat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk mengukur tingkat perkembangan suatu desa berdasarkan aspek kemandirian, layanan dasar, serta infrastruktur. IDM memiliki tujuan untuk mendorong desa-desa di Indonesia agar terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

Ciri-Ciri Desa Berkembang

Desa Berkembang memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang menandakan bahwa desa tersebut masih dalam tahap peningkatan namun belum mencapai kemajuan penuh. Ciri-ciri umum Desa Berkembang meliputi:

  1. Infrastruktur Dasar yang Mulai Terbangun; Desa Berkembang sudah memiliki infrastruktur dasar seperti jalan desa, fasilitas air bersih, dan penerangan listrik. Meski demikian, penyebaran infrastruktur ini belum sepenuhnya merata di seluruh wilayah desa. Ketersediaan sarana transportasi, walaupun terbatas, memungkinkan warga untuk melakukan mobilitas antarwilayah.
  2. Akses Pendidikan dan Kesehatan Terbatas tetapi Sudah Ada; Desa Berkembang sudah memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan seperti sekolah dasar, posyandu, atau puskesmas pembantu. Namun, kualitas layanan dan jumlah fasilitas ini masih perlu ditingkatkan. Akses masyarakat terhadap pendidikan dan layanan kesehatan cukup terbatas, baik dari segi fasilitas maupun tenaga ahli.
  3. Perekonomian Desa Mulai Meningkat, Namun Belum Optimal; Perekonomian desa ini biasanya bergantung pada sektor primer, seperti pertanian, perkebunan, atau perikanan. Ada upaya untuk mengembangkan potensi lokal, tetapi hasilnya belum stabil. Desa Berkembang sering kali masih memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi, meskipun masyarakat mulai aktif dalam mencari peluang usaha tambahan.
  4. Partisipasi Masyarakat Mulai Terlihat; Masyarakat Desa Berkembang sudah memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa. Partisipasi masyarakat tampak dalam berbagai kegiatan gotong royong dan program-program desa. Keaktifan masyarakat dalam kegiatan desa masih memerlukan dorongan, terutama dalam bidang perencanaan dan pengawasan pembangunan desa.
  5. Masih Tergantung pada Bantuan Pemerintah dan Pihak Eksternal; Desa Berkembang cenderung masih bergantung pada bantuan keuangan dan pendampingan teknis dari pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten. Bantuan ini diperlukan untuk mempercepat pembangunan desa dalam berbagai aspek. Selain itu, kerjasama dengan pihak swasta atau lembaga non-pemerintah juga sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan potensi desa.
  6. Kesadaran Akan Potensi Desa Mulai Tumbuh; Desa Berkembang umumnya mulai menyadari potensi sumber daya alam atau budaya lokal yang dimiliki, namun upaya pengelolaan dan pemanfaatan potensi ini belum maksimal. Mulai ada usaha untuk mengenalkan produk-produk lokal, baik dalam bentuk hasil pertanian, kerajinan, atau produk lain yang khas dari desa tersebut.

Klasifikasi Desa Berkembang Berdasarkan IDM

Dalam sistem Indeks Desa Membangun, desa-desa di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa kategori utama, yaitu Desa Mandiri, Desa Maju, Desa Berkembang, dan Desa Tertinggal. Desa Berkembang memiliki nilai IDM antara 0,5999 hingga 0.7072 yang menandakan bahwa desa tersebut telah memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar namun masih memerlukan peningkatan dalam beberapa aspek, terutama infrastruktur, layanan dasar, dan kemandirian ekonomi.

Tahap-Tahap Perkembangan Desa Berkembang dalam IDM

  1. Desa Berkembang Awal; Desa ini masih dalam tahap awal menuju perkembangan. Infrastruktur dan layanan dasar mungkin masih minim, tetapi sudah ada upaya perbaikan. Program pemberdayaan masyarakat mulai dijalankan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat ekonomi lokal.
  2. Desa Berkembang Menengah; Di tahap ini, desa sudah memiliki lebih banyak fasilitas umum, dan masyarakat mulai aktif berpartisipasi dalam pembangunan. Sektor ekonomi desa mulai bergerak dengan adanya kegiatan usaha lokal, meskipun masih dalam skala kecil.
  3. Desa Berkembang Lanjutan; Desa pada tahap ini hampir mencapai kualifikasi sebagai Desa Maju. Infrastruktur mulai merata, layanan kesehatan dan pendidikan lebih terjangkau, dan perekonomian mulai stabil. Partisipasi masyarakat meningkat signifikan, dan desa mulai berupaya menciptakan kemandirian melalui pemberdayaan ekonomi dan pelatihan keterampilan.

Tantangan dan Upaya Pengembangan Desa Berkembang

Desa Berkembang menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan anggaran, kurangnya akses teknologi, serta ketergantungan yang tinggi terhadap bantuan pemerintah. Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai upaya dapat dilakukan, seperti:

  1. Optimalisasi Program Pemberdayaan; Pemerintah dapat melibatkan berbagai pihak untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat desa dalam mengembangkan potensi lokal.
  2. Pengembangan Infrastruktur dan Aksesibilitas; Pembangunan dan perbaikan infrastruktur harus diprioritaskan, termasuk akses jalan, layanan kesehatan, serta fasilitas pendidikan, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
  3. Mendorong Kemandirian Ekonomi Melalui Usaha Desa; Pemerintah desa dapat berkolaborasi dengan berbagai lembaga atau pihak swasta untuk mengembangkan usaha desa yang mandiri, misalnya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan program-program kewirausahaan lainnya.
  4. Pemanfaatan Teknologi Informasi; Desa Berkembang dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas akses informasi, pemasaran produk, dan layanan publik.
  5. Peningkatan Partisipasi Masyarakat; Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan program desa dapat memastikan pembangunan desa berjalan efektif dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Kesimpulan

Desa Berkembang merupakan desa yang telah mengalami beberapa kemajuan namun masih berada pada tahap awal menuju kemandirian dan kemajuan yang lebih baik. Dengan ciri-ciri seperti infrastruktur yang mulai terbangun, akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas, serta ketergantungan pada bantuan pemerintah, Desa Berkembang membutuhkan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak.

IDM berperan penting dalam mengukur dan memantau perkembangan desa, sehingga program-program pengembangan yang dilakukan pemerintah dapat lebih tepat sasaran. Diharapkan, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak eksternal, Desa Berkembang dapat terus mengalami kemajuan sehingga mampu bertransformasi menjadi desa yang mandiri dan sejahtera. 

Beri Komentar

Komentar Facebook

layananmandiri

Hubungi Aparatur Desa
Untuk mendapatkan PIN

Statistik Penduduk

Desa Dabulon

85 LAKI-LAKI

70 PEREMPUAN

Total

155

Orang/Jiwa

Pendidikan

Wilayah

Agama

Usia/Umur

Pemilih

Perkawinan

Pekerjaan

VIDIO
Menu Kategori
Arsip Artikel
Agenda
Sinergi Program
Komentar
Media Sosial
Statistik Pengunjung

MEDIA SOSIAL
Desa Dabulon, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan - Kalimantan Utara

Hari ini:202
Kemarin:671
Total:65.518
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:3.144.147.211
Browser:Mozilla 5.0
Peta Lokasi Kantor
Peta Wilayah Desa

Transparansi APBD Desa

APBDes 2024 Pelaksanaan

PENDAPATAN

Anggaran:Rp 1.272.377.288,00
Realisasi:Rp 1.255.297.230,78
0%

BELANJA

Anggaran:Rp 1.281.183.288,00
Realisasi:Rp 1.231.885.000,00
0%

PEMBIAYAAN

Anggaran:Rp -8.806.000,00
Realisasi:Rp 0,00
0%

APBDes 2024 Pendapatan

Dana Desa

Anggaran:Rp 794.397.000,00
Realisasi:Rp 794.397.000,00
0%

Alokasi Dana Desa

Anggaran:Rp 477.680.288,00
Realisasi:Rp 460.752.710,00
0%

Bunga Bank

Anggaran:Rp 300.000,00
Realisasi:Rp 147.520,78
0%

APBDes 2024 Pembelanjaan

BIDANG PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA

Anggaran:Rp 501.821.298,00
Realisasi:Rp 462.505.000,00
0%

BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Anggaran:Rp 325.550.000,00
Realisasi:Rp 324.430.000,00
0%

BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA

Anggaran:Rp 78.464.000,00
Realisasi:Rp 75.800.000,00
0%

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Anggaran:Rp 303.347.990,00
Realisasi:Rp 297.150.000,00
0%

BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA, DARURAT DAN MENDESAK DESA

Anggaran:Rp 72.000.000,00
Realisasi:Rp 72.000.000,00
0%